Emond Monte

Rika Agustin (Emond Monte)

Sabtu, 16 April 2011

Curug Orok

Air tejun ini dinamakan Curug Orok karena menurut cerita masyarakat setempat pada tahun 1968 ada seorang wanita muda yang membuang bayinya dari puncak air terjun, sehingga air terjun tersebut dinamakan Curug Orok. Kalau dilihat dari bentuknya curug ini mempunyai 2 curug, dimana yang besar melambangkan keberadaan ibu si bayi dan yang kecil melambangkan bayi tersebut.
Curug orok dengan ketinggian 45 M ini sudah menjadi Objek Dan Daya Tarik Wisata (selanjutnya disingkat ODTW) sejak 21 April 1996. Curug Orok merupakan jenis ODTW alam yang terletak di desa Cikandang kecamatan Cikajang Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat. Curug Orok itu sendiri dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara dan dimiliki oleh PT. Perkebunan Papandayan. Waktu operasi dari ODTW Curug Orok ini mulai dari pukul 09.00-16.30. Batas administrasi ODTW ini Sebagai berikut :
Utara         :  Gunung Papandayan
Selatan      : Gunung Geder
Barat          : Desa Cikandang
Timur         : Kecamatan Pamulihan

Tak bisa disangkal, Curug Orok memang curug yang paling beken di Kabupaten Garut. Curug ini bukan saja sering didatangi wisatawan lokal, namun juga sering jadi tujuan wisata para pelancong yang datang dari jauh, seperti dari Bandung dan Jakarta. Padahal, dulu curug ini sangat ditakuti karena diyakini menjadi hunian mahluk halus. Bahkan setelah curug ini dibuka untuk umum, seringkali ada pengunjung yang kesurupan.
Mengapa curug ini dinamai Curug Orok Ternyata ada sejarahnya. Konon pada suatu ketika di curug ini ditemukan seorang bayi yang masih merah yang dibuang orang tuanya setelah melahirkan. Kabarnya ibu sibayi merasa malu punya anak basil dari hubungan gelap. Bayi itu akhirnya terpaksa dibuang ke curug. Bayi dalam bahasa Sunda disebut ‘orok’. Karena disitu ditemukan seorang ‘orok’ maka masyarakat di sekitarnya menamai curug itu dengan sebutan Curug Orok.
Curug Orok lokasinya berada di Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang, Garut. Letaknya sekitar 35 km dari Kota Garut dan dapat ditempuh melalui jalan raya Garut – Bungbulang. Kesan seram yang dulu pernah menyelimuti curug ini, kini sudah hilang sama sekali. Wisatawan dapat mengunjungi dan mandi bersuka ria di areal curug secara leluasa.
Keistimewaan curug ini bukan hanya karena ketinggian air terjunnya yang mencapai 20 meter, tetapi juga karena di sekitar curug mengalir yang air yang keluar dari sela-sela dinding bebatuan. Air yang bening tersebut, sebenarnya berasal dari aliran sungai bawah tanah yang menembus dinding batu. Disamping dapat menikmati keindahan curug, pengunjung juga bisa menikmati udara segar di sekitarnya. Terutama karena di sekitar air terjun ini terhampar perkebunan teh Papandayan yang menghijau. Untuk bisa sampai ke Curug Orok, pengunjung bisa menggunakan Curug pengunjung kendaraan roda empat atau dua dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam dari Kota Garut. Namun untuk sampai ke air terjun, pengunjung terlebih dahulu harus menuruni sengkedan dari tembok yang panjangnya sekitar 100 meter.

1 komentar:

  1. ini gue belum tau ...boleh kirim peta jalan menuju ke situ yah..

    BalasHapus